Jumat, 28 Desember 2012

tugas UAS PSI : KOMUNIKASI dan PSIKOLOGI



1.      Jelaskan gejala-gejala jiwa implikasi yang dalam perilaku komunikasi ! berikan contoh !
Gejala-gejala jiwa dalam ilmu Psikologi terdiri dari :
a.       Gejala Kognitif (Pengenalan) : gejala ini didapat dari proses pengamatan, tanggapan, ingatan, berfikir, dan intuisi (kemampuan untuk memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan diluar kesadaran).
b.      Gejala perasaan dan emosi : gejala ini berasal dari kepribadian (Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang untuk mengalami suasana hati dan emosi tertentu, contohnya beberapa orang merasa bersalah dan merasakan kemarahan dengan lebih mudah dbandingkan orang lain, sedangkan orang lain mungkin merasa tenang dan rileks dalam situasi apa pun), hari dalam seminggu dan waktu dalam sehari, cuaca, stres, aktivitas sosial, tidur, olahraga.
c.       Gejala Konasi (kehendak) : bersumber dari dorongan (Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang untuk mengalami suasana hati dan emosi tertentu, contohnya beberapa orang merasa bersalah dan merasakan kemarahan dengan lebih mudah dbandingkan orang lain, sedangkan orang lain mungkin merasa tenang dan rileks dalam situasi apa pun), keinginan, hasrat, kemauan, hasrat, hawa nafsu, dan kecendrungan.
d.      Gejala campuran :  perhatian (Perhatian adalah reaksi umum yang menyebabkan bertambahnya aktifitas daya konsenteasi dan fokus terhadap satu objek), kelelahan dan sugesti (Sugesti adalah pengaruh yang berlangsung terhadap kehidupan psikis dan segenap perbuatan kita baik perasaan, pikiran maupun kemauan kita yangt dapat menggerakkan/menguatkan fikiran).
Dalam komunikasi terjadi hubungan antarpersonal karena ada yang menjadi komunikator dan komunikan sehingga terjadinya interaksi dalam penyampaian pesan. Kenyataannya, seseorang berkomunikasi dengan memperlihatkan keadaan jiwanya. Contohnya, mahasiswa yang sedang presentasi di depan kelas, dengan usaha keras mahasiswa ini akan berusaha menanpilkan kepribadian yang berani, tegas, dan meyakinkan. Namun tidak semua mahasiswa berhasil melakukannya, ada mahasiswa yang memperlihatkan mimik muka gemetar dan ketakutan. Ini terjadi karena perasaan kejiwaannya. Dalam kehidupan religi, seseorang juga melakukan kepribadian yang baik sesuai kitab sucinya karena jiwanya memiliki perasaan ke Tuhan. Sehingga cara berkomunikasi seseorang memperlihatkan gejala kejiwaan seseorang pula.

 
2.      Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan komunikasi agresif, asertif, dan non asertif ? berikan contohnya !
a.       Komunikasi agresif adalah komunikasi yang cenderung didominasi oleh satu pihak, sedangkan yang lain sebagai pendengar/komunikan. Biasanya bersifat mengendalikan lawan bicaranya, menekan kemauannya sendiri, bernada tinggi dan keras, menginterupsi lawan bicara, menggunakan kata-kata yang memojokkan lawan bicara dan berusaha untuk menang dalam pembicaraan.
Contohnya : dalam debat pembicaraan politik, kita sering melihat setiap kelompok meyakinkan kelompoknyalah yang paling tangguh dan kuat.
b.      Komunikasi asertif adalah komunikasi dua arah, bersifat etrbuka,, tidak mementingkan kepentingan sendiri, mencari solusi, dan saling menjaga perasaan. Sekalipun ada konflik, komunikasi ini akan mencari solusi untuk mencairkan suasana.
Contohnya : musyawarah antardesa atau kelompok, rapat terbuka antar jajaran petinggi Kampus dengan mahasiswa, dll.
c.       Komunikasi non asertif/pasif adalah lawan dari komunikasi agresif. Orang ini hanya menjadi pendengar, tidak mampu mempertahankan pendapat pribadi, meminta maaf berlebihan, tidak tegas dalam keputusan, atau tidak tahu apa yang sebenarnya diinginkan.
Contohnya : seseorang yang terlibat musyawarah namun sebenarnya tidak tertarik pada tema musyawarah tersebut sehingga ia lebih beik diam dan yang penting datang menghadiri undangan.

3.      Jelaskan peran dan fungsi psikologi dalam komunikasi individu dan komunikasi massa ?
Lahirnya psikologi komunikasi dilatarbelakangi oleh motivasi orang untuk mengetahui keadaan perilaku dari komunikator dan komunikan. Secara umum, Psikologi komunikasi dapat didefinisikan sebagai suatu kajian mengenai perilaku komunikasi yang diperankan orang dalam kehidupannya.
Menurut Miller, Psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
Menurut Fisher, psikologi komunikasi adalah suatu kajian tentang penerimaan stimuli, stimuli respon, presiksi respond an peneguhan respon dalam suatu peristiwa komunikasi.
Komunikasi sangat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia. Atau dengan kata lain, ilmu komunikasi juga berkaitan erat dengan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, yaitu Psikologi. Komunikasi sebagai aktivitas yang esensial manusia, memiliki makna yang benar-benar luas. Mulai dari penyampaian energi, gelombang suara, tanda di antara tempat, sistem atau organisme.
Hal yang dibahas dalam psikologi adalah analisis terhadap seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi itu. Pada diri komunikan, psikologi berusaha merumuskan karakteristik pihak komunikan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku komunikasinya. Sedangkan pada pihak komunikator, psikologi menganalisa bagaimana suatu keberhasilan komunikasi (komunikasi efektif) bisa terjadi. Selain itu, psikologi juga menganalisis bagaimana sebuah stimulus bisa menimbulkan respons pada individu atau bagaimana suatu aktivitas komunikasi bisa menimbulkan suatu akibat.
Tujuan manusia berkomunikasi adalah untuk menghasilkan suatu tindakan komunikasi efektif. Atau dengan kata lain, menyampaikan apa yang ada di pikiran komunikator, agar sama dengan apa yang dipikirkan pula oleh pihak komunikan. Komunikasi yang efektif ini, setidaknya menimbulkan lima hal, yaitu pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik serta tindakan.
Disinilah peranan psikologi dalam komunikasi. Selain menganalisis penyebab, dampak dll, psikologi juga berusaha menemukan apa cara yang paling baik untuk menimbulkan komunikasi efektif. Dengan mempelajari psikologi, komunikasi yang akan kita lakukan dapat dilancarkan dengan cara yang terbaik. Selain itu, dampak dari komunikasi yang dilakukan pun dapat terprediksi.
Adapun manfaat dan tujuannya dipersempit sebagai berikut :
·              Agar penyampaian komunikasi dapat lebih efektif
·              Menciptakan pengertian dalam komunikasi
·              Untuk menimbulkan kesenangan
·              Mempengaruhi sikap secara lebih mudah
·              Menciptakan atau membangun hubungan sosial yang baik
·              Mendapatkan atau memperoleh tindakan yang melahirkan tindakan yang dikehendaki
Peran dan fungsi komunikasi dalam individu dan komunikasi massa secara garis besar telah disampaikan sebelumnya. Secara sempit peran psikologi dalam komunikasi individu adalah terciptanya saling memahami dan menghargai antar individu sehingga menghindari konflik dari perbedaan pendapat. Sekalipun yang kita tahu setiap manusia memiliki karakteristik berbeda, namun dengan mempelajari ilmu psikologi, kita menjadi lebih mengetahui dan berusaha menjadikan komunikasi yang efektif tanpa ada konflik.
Begitu pula peran psikologi dalam komunikai massa, komunikasi merupakan komunikasi yang memiliki ruang lingkup lebih luas dibanding dengan komunikasi organisasi. Misalnya seorang Mario Teguh yang memberi motivator kepada penontonnya. Ia harus benar-benar dapat memahami karakteristik pendengarnya sehingga pendengar merasa tidak digurui dan tertarik mendengarkan terus menerus. Ia harus berusaha menarik pendengar agar tidak jenuh dengan menggunakan macam-macam pendekatan komunikasi. Tentu saja, humor diperlukan dalam komunikasi massa sepertinya. Emosi yang terjadi sebelum ia harus memotivator orang lainpun harus distabilkan dan dikontrol sehingga dengan netral dan baik, ia akan memberi dan mendengarkan pendapat dari orang lain. Jika seorang guru yang sedang ada masalah dengan keluarganya di rumah dan membawa emosinya ke dalam kelasnya maka bisa jadi guru tersebut melampiaskan kepada muridnya. Sehingga pelampiasan emosi ini akan menghambat penyampaian pesan dalam komunikasi mengajarnya, dan tentu saja merugikan muridnya. Dengan kata lain, psikologi dalam komunikasi massa mengajarkan agar dapat memahami semua karakteristik pendengar dan membawa suasana yang menarik, tidak membosankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar