1. Jelaskan
gejala-gejala jiwa implikasi yang dalam perilaku komunikasi ! berikan contoh !
Gejala-gejala jiwa
dalam ilmu Psikologi terdiri dari :
a. Gejala
Kognitif (Pengenalan) : gejala ini didapat
dari proses pengamatan, tanggapan, ingatan, berfikir, dan intuisi (kemampuan untuk memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan
intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia
lain dan diluar kesadaran).
b. Gejala perasaan dan emosi : gejala ini berasal dari
kepribadian (Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang untuk
mengalami suasana hati dan emosi tertentu, contohnya beberapa orang merasa
bersalah dan merasakan kemarahan dengan lebih mudah dbandingkan orang lain,
sedangkan orang lain mungkin merasa tenang dan rileks dalam situasi apa pun),
hari dalam seminggu dan waktu dalam sehari, cuaca, stres, aktivitas sosial,
tidur, olahraga.
c. Gejala
Konasi (kehendak) : bersumber dari dorongan (Kepribadian memberi kecenderungan
kepada orang untuk mengalami suasana hati dan emosi tertentu, contohnya
beberapa orang merasa bersalah dan merasakan kemarahan dengan lebih mudah
dbandingkan orang lain, sedangkan orang lain mungkin merasa tenang dan rileks
dalam situasi apa pun), keinginan, hasrat, kemauan, hasrat, hawa nafsu, dan kecendrungan.
d. Gejala
campuran : perhatian (Perhatian adalah reaksi umum yang
menyebabkan bertambahnya aktifitas daya konsenteasi dan fokus terhadap satu
objek), kelelahan dan sugesti (Sugesti
adalah pengaruh yang berlangsung terhadap kehidupan psikis dan segenap
perbuatan kita baik perasaan, pikiran maupun kemauan kita yangt dapat menggerakkan/menguatkan
fikiran).
Dalam komunikasi terjadi hubungan
antarpersonal karena ada yang menjadi komunikator dan komunikan sehingga
terjadinya interaksi dalam penyampaian pesan. Kenyataannya, seseorang
berkomunikasi dengan memperlihatkan keadaan jiwanya. Contohnya, mahasiswa yang
sedang presentasi di depan kelas, dengan usaha keras mahasiswa ini akan
berusaha menanpilkan kepribadian yang berani, tegas, dan meyakinkan. Namun tidak
semua mahasiswa berhasil melakukannya, ada mahasiswa yang memperlihatkan mimik
muka gemetar dan ketakutan. Ini terjadi karena perasaan kejiwaannya. Dalam kehidupan
religi, seseorang juga melakukan kepribadian yang baik sesuai kitab sucinya
karena jiwanya memiliki perasaan ke Tuhan. Sehingga cara berkomunikasi
seseorang memperlihatkan gejala kejiwaan seseorang pula.
2. Jelaskan
apa yang dimaksudkan dengan komunikasi agresif, asertif, dan non asertif ?
berikan contohnya !
a. Komunikasi
agresif adalah komunikasi yang cenderung didominasi oleh satu pihak, sedangkan
yang lain sebagai pendengar/komunikan. Biasanya bersifat mengendalikan lawan
bicaranya, menekan kemauannya sendiri, bernada tinggi dan keras, menginterupsi
lawan bicara, menggunakan kata-kata yang memojokkan lawan bicara dan berusaha
untuk menang dalam pembicaraan.
Contohnya
: dalam debat pembicaraan politik, kita sering melihat setiap kelompok
meyakinkan kelompoknyalah yang paling tangguh dan kuat.
b. Komunikasi
asertif adalah komunikasi dua arah, bersifat etrbuka,, tidak mementingkan
kepentingan sendiri, mencari solusi, dan saling menjaga perasaan. Sekalipun ada
konflik, komunikasi ini akan mencari solusi untuk mencairkan suasana.
Contohnya
: musyawarah antardesa atau kelompok, rapat terbuka antar jajaran petinggi
Kampus dengan mahasiswa, dll.
c. Komunikasi
non asertif/pasif adalah lawan dari komunikasi agresif. Orang ini hanya menjadi
pendengar, tidak mampu mempertahankan pendapat pribadi, meminta maaf
berlebihan, tidak tegas dalam keputusan, atau tidak tahu apa yang sebenarnya
diinginkan.
Contohnya
: seseorang yang terlibat musyawarah namun sebenarnya tidak tertarik pada tema
musyawarah tersebut sehingga ia lebih beik diam dan yang penting datang
menghadiri undangan.
3. Jelaskan
peran dan fungsi psikologi dalam komunikasi individu dan komunikasi massa ?
Lahirnya
psikologi komunikasi dilatarbelakangi oleh motivasi orang untuk mengetahui
keadaan perilaku dari komunikator dan komunikan. Secara umum, Psikologi
komunikasi dapat didefinisikan sebagai suatu kajian mengenai perilaku
komunikasi yang diperankan orang dalam kehidupannya.
Menurut
Miller, Psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan
dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
Menurut Fisher, psikologi komunikasi adalah suatu kajian tentang penerimaan stimuli, stimuli respon, presiksi respond an peneguhan respon dalam suatu peristiwa komunikasi.
Menurut Fisher, psikologi komunikasi adalah suatu kajian tentang penerimaan stimuli, stimuli respon, presiksi respond an peneguhan respon dalam suatu peristiwa komunikasi.
Komunikasi
sangat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia. Atau
dengan kata lain, ilmu komunikasi juga berkaitan erat dengan ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia, yaitu Psikologi. Komunikasi sebagai aktivitas
yang esensial manusia, memiliki makna yang benar-benar luas. Mulai dari
penyampaian energi, gelombang suara, tanda di antara tempat, sistem atau
organisme.
Hal
yang dibahas dalam psikologi adalah analisis terhadap seluruh komponen yang
terlibat dalam proses komunikasi itu. Pada diri komunikan, psikologi berusaha
merumuskan karakteristik pihak komunikan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku komunikasinya. Sedangkan pada pihak komunikator, psikologi menganalisa
bagaimana suatu keberhasilan komunikasi (komunikasi efektif) bisa terjadi.
Selain itu, psikologi juga menganalisis bagaimana sebuah stimulus bisa
menimbulkan respons pada individu atau bagaimana suatu aktivitas komunikasi
bisa menimbulkan suatu akibat.
Tujuan
manusia berkomunikasi adalah untuk menghasilkan suatu tindakan komunikasi
efektif. Atau dengan kata lain, menyampaikan apa yang ada di pikiran
komunikator, agar sama dengan apa yang dipikirkan pula oleh pihak komunikan.
Komunikasi yang efektif ini, setidaknya menimbulkan lima hal, yaitu pengertian,
kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik serta tindakan.
Disinilah
peranan psikologi dalam komunikasi. Selain menganalisis penyebab, dampak dll,
psikologi juga berusaha menemukan apa cara yang paling baik untuk menimbulkan
komunikasi efektif. Dengan mempelajari psikologi, komunikasi yang akan kita
lakukan dapat dilancarkan dengan cara yang terbaik. Selain itu, dampak dari
komunikasi yang dilakukan pun dapat terprediksi.
Adapun manfaat dan tujuannya dipersempit
sebagai berikut :
·
Agar
penyampaian komunikasi dapat lebih efektif
·
Menciptakan
pengertian dalam komunikasi
·
Untuk
menimbulkan kesenangan
·
Mempengaruhi
sikap secara lebih mudah
·
Menciptakan
atau membangun hubungan sosial yang baik
·
Mendapatkan
atau memperoleh tindakan yang melahirkan tindakan yang dikehendaki
Peran
dan fungsi komunikasi dalam individu dan komunikasi massa secara garis besar
telah disampaikan sebelumnya. Secara sempit peran psikologi dalam komunikasi
individu adalah terciptanya saling memahami dan menghargai antar individu sehingga
menghindari konflik dari perbedaan pendapat. Sekalipun yang kita tahu setiap
manusia memiliki karakteristik berbeda, namun dengan mempelajari ilmu
psikologi, kita menjadi lebih mengetahui dan berusaha menjadikan komunikasi
yang efektif tanpa ada konflik.
Begitu pula peran psikologi dalam komunikai massa,
komunikasi merupakan komunikasi yang memiliki ruang lingkup lebih luas
dibanding dengan komunikasi organisasi. Misalnya seorang Mario Teguh yang
memberi motivator kepada penontonnya. Ia harus benar-benar dapat memahami
karakteristik pendengarnya sehingga pendengar merasa tidak digurui dan tertarik
mendengarkan terus menerus. Ia harus berusaha menarik pendengar agar tidak
jenuh dengan menggunakan macam-macam pendekatan komunikasi. Tentu saja, humor
diperlukan dalam komunikasi massa sepertinya. Emosi yang terjadi sebelum ia
harus memotivator orang lainpun harus distabilkan dan dikontrol sehingga dengan
netral dan baik, ia akan memberi dan mendengarkan pendapat dari orang lain. Jika
seorang guru yang sedang ada masalah dengan keluarganya di rumah dan membawa
emosinya ke dalam kelasnya maka bisa jadi guru tersebut melampiaskan kepada
muridnya. Sehingga pelampiasan emosi ini akan menghambat penyampaian pesan
dalam komunikasi mengajarnya, dan tentu saja merugikan muridnya. Dengan kata
lain, psikologi dalam komunikasi massa mengajarkan agar dapat memahami semua
karakteristik pendengar dan membawa suasana yang menarik, tidak membosankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar