Supply Chain terdiri dari
sekumpulan proses yang berhubungan dengan aliran barang, informasi, dan uang
diantara perusahaan-perusahaan, dari tingkat raw material sampai produksi
tingkat pemakaian, dan akhirnya pada tingkat daur ulang. Suatu alat untuk
mengoptimasi supply chain akan melalui manajemen terintegrsi yang disebt
Supply Chin Managment (SCM). SC tidak ditujukan untuk
keperluan suatu industri khusus. Tujuan alat ini secara umum untuk memaksiumkan
total value dalam supply chain.
Salah satu fitur utama pada SCM adalah memproses
integrasi vertikal dari supplier ke konsumen dapat dilakukan melalui aliansi
strategi antar perusahaan. Di salah satu sisi terdapat kasus dimana seluruh
proses vertikal dibawa oleh suatu perusahaan (sebagai contoh general motor
terdahulu).
Keuntungan & Kerugian
dari SCM
Jadi, SCM yang didesain
dengan baik menghasilkan net value positif dengan memberikan keuntungan,
mengurang biaya, dan menigkatkan kelangsungan hidup keuangan. Perusahaan dengan
supply chain yang diselsaikan dengan baik dapat membagikan keuntungan dengan
layak, dengan menghasilkan yang disebut ”win-win relationship”.
- Pertama, sumber daya untuk menghasilkan keuntungan termasuk menekan lea-time atau respone yang fleksibel pada pelanggan.
- Kedua, biaya dapat dikurangi berhubungan dengan keuntungan yang terintegritas. Terdapat skala ekonomi dan jangkauan pada proes integrasi vertikal. Bagaimana juga, dengan maksud untuk memaksimalkan suatu net value dengan SCM, ”aliansi antara perusahaan” dengan persekutuan atau hubngan kerja yang reliable jika diperlukan.
- Ketiga, berbagai jenis informasi seperti pesanan, inventory atau permintan pelanggan harus dapat dibagi dan diproses dengan benar. Dengan memperhatikan tiga poin tersebut pengebangan IT sebelumnya dapat berkontribsi terhadp SCM.
SCM dan Pengembangan IT
Dalam mendisain bagaimana
mengatur aliran barang dalam supply chain DHL selalu mempertimbangkan persoalan
bagaiana memproses informasi. Proses informasi adala salah satu fungsi utama
pada SCM perkembangan terakhir dan inovasi dalam IT telah memberian kesempatan
untuk menaikan kapabilitar proses informasi. Oleh karena itu untuk meningkatkan
performa SCM.
IT dapat memberikan dua
kontribusi dalam SCM :
- Perbaikan dan berbagai infomasi diantara perusahaan.
- Identifikasi permasalahan yang tepat dan optimasi.
Pertama, telah dibicarakan
elektronik data adalah suatu cara yang efektif untuk mempromosikan pembagian
informasi dengan tepat diantara perusahaan sehingga bertepatan dengan tujuan
SCM.
Kedua, karena berbagai informasi memberikan banyak data yang
tersedia, kita harus merumuskan masalah berdasarkan data, dan menemukan cara
untuk menyelesaikannya.
Manaje
Tujuan dari manajemen supply chain adalah untuk
menjamin kesatuan gerak dari jumlah dan kwalitas yang memadai pada persediaan
yang meliputi banyak hal seperti perencanaan dan komunikasi. Lebih sederhana
lagi dapat diartikan bahwa tujuan dari management supply chain adalah untuk
memastikan seluruh item barang berada pada tempat dan waktu yang tepat agar
dapat memberikan keuntungan yang terbaik dan service kepada customer.
Keuntungan dari manajemen supply chain yang
efektif adalah untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal pada saat barang dan
jasa bergerak melalui jalur supply sementara itu terjadi penurunan biaya dan
peningkatan nilai tambah untuk service ke customer.
Faktor-faktor yang mendorong manajemen supply chain:
· Manufacturer :
memastikan biaya produksi yang lebih rendah
· Customer : pengiriman
produk yang lebih cepat memenuhi permintaan yang berubah-ubah
Pada saat ini supply
chain didorong oleh operasi pada manufaktur untuk memastikan biaya produksi yang
lebih rendah. Dorongan customer terhadap lingkungan keduanya baik itu
manufaktur dan supply chain dimana pengiriman produk harus lebih cepat untuk
menjamin retailer dapat memenuhi permintaan pasar yang selalu berubah dengan
cepat.
Manajemen makro memberikan
gambaran untuk hubungan bisnis internal dan eksternal. Tujuannya adalah
meningkatkan efisiensi dari sebuah organisasi bersama dengan seluruh faktor
yang dapat diandalkan untuk membawa sebuah produk mulai dari bahan mentah
sampai ke titik akhir penjualan.
Dalam menerapkan manajemen
makro pada supply chain , sekumpulan tolak ukur harus dibangun untuk mengukur
efisiensi dari masing-masing operasi didalam supply chain. Sebagai contoh ,
mitra harus membuat ukuran untuk menunjukan jumlah dan angka dari kedatangan
tepat waktu terhadap jadwal kedatangan dari barang dan jasa. Pada saat
diidentifikasi, tolak ukur ini menjadi standar yang ditentukan oleh seluruh
mitra didalam supply chain.
meniru makalah Kelompok IV 2F2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar