Perlulah
kita lebih mengenal makhluk apa unta. Unta adalah hewan yang hidup di padang
pasir. Ia memiliki ketahanan tubuh dari rasa haus berkepanjangan. Ia mampu
mengarungi gurun selama tujuh belas hari tanpa minum. Sekalipun jalannya pelan , namun makhluk ini dapat
menempuh jarak perjalanan hingga tiga ratus kilometer dalam sehari. Dengan
kantong dalam tubuhnya ia mampu minum seratus liter sekaligus dalam waktu
sepuluh menit. Berbeda dengan hewan ternak kambing dan kuda, unta mau memakan
ranting, rumiput pahit, juga semak-semak berduri.Daging dan lemak di punuknya
adalah energi cadangannya.Hdung dan bulu matanya diciptakan oleh Allah SWT
untuk mencegah masuknya pasir ke dalam tubuhnya. Susu unta yang berkhasiat
memberi manfaat bagi manusia, sekalipun ia meminum dari air kotor dan
berlumpur. Air seninya untuk sampo pencuci rambut.Kukunya dibakar dan diulek
menjadi tepung, untuk obat luka atau adonan kue.Kotorannya untuk bahan bakar.Dagingnya
dapat dimakan, kulitnya dibuat untuk berbagai peralatan.Itu artinya, semua
produk unta berguna untuk makhluk lain. Tanpa suara, tanpa keluhan, unta ini
bermanfaat bagi manusia.
Firman
Allah, “tidakkah mereka perhatikan
bagaimana unta itu diciptakan.” QS. Al-Fajr (88) : 17.Dari hewan unta, kita
bisa mengambil pelajaran hidupnya. Bahwa hidup adalah memberi manfaat pada
orang lain, sekecil apapun manfaat itu. Dengan rasa ikhlas, seseorang yang
memberi takkan pernah merasa berat hati menolong orang lain. Jika kita melihat
kasus-kasus korupsi, kriminal, pelecehan hak asasi manusia, dan menyakiti
makhluk lain yang membudidaya, sangatlah miris sekali. Bagaimana mungkin,
manusia yang diciptakan oleh Allah SWT dengan sempurna ini bisa dikalahkan oleh
keberadaan makhluk unta dengan berbagai manfaatnya ?.Unta yang ikhlas tak
memikirkan balasan apa yang akan diterimanya. Sementara kita sebagai manusia,
yang ‘katanya’ makhluk sosial malah mengabaikan peran sebagai manusia sesama
saudara. Memperkaya diri sendiri atau golongan dengan cara apapun sehingga merugikan
orang lain sama halnya dengan menyakiti orang lain tersebut. Itu artinya pula,
orang yang menyakiti orang lain adalah orang yang tidak bermanfaat bagi orang
lain. Apalah arti ilmu dan materil yang selama ini dikejar habis-habisan jika
seiring itu, saudara-saudara kita menangis kelaparan, mengerang-erang marah,
menahan-nahan rasa sakit, atau hingga meninggal dunia. Semoga kita termasuk
orang yang memberi manfaat bagi orang lain, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar