Sabtu, 16 November 2013

Belajar Hidup dari Hewan Unta.



Perlulah kita lebih mengenal makhluk apa unta. Unta adalah hewan yang hidup di padang pasir. Ia memiliki ketahanan tubuh dari rasa haus berkepanjangan. Ia mampu mengarungi gurun selama tujuh belas hari tanpa minum. Sekalipun  jalannya pelan , namun makhluk ini dapat menempuh jarak perjalanan hingga tiga ratus kilometer dalam sehari. Dengan kantong dalam tubuhnya ia mampu minum seratus liter sekaligus dalam waktu sepuluh menit. Berbeda dengan hewan ternak kambing dan kuda, unta mau memakan ranting, rumiput pahit, juga semak-semak berduri.Daging dan lemak di punuknya adalah energi cadangannya.Hdung dan bulu matanya diciptakan oleh Allah SWT untuk mencegah masuknya pasir ke dalam tubuhnya. Susu unta yang berkhasiat memberi manfaat bagi manusia, sekalipun ia meminum dari air kotor dan berlumpur. Air seninya untuk sampo pencuci rambut.Kukunya dibakar dan diulek menjadi tepung, untuk obat luka atau adonan kue.Kotorannya untuk bahan bakar.Dagingnya dapat dimakan, kulitnya dibuat untuk berbagai peralatan.Itu artinya, semua produk unta berguna untuk makhluk lain. Tanpa suara, tanpa keluhan, unta ini bermanfaat bagi manusia.

Firman Allah, “tidakkah mereka perhatikan bagaimana unta itu diciptakan.” QS. Al-Fajr (88) : 17.Dari hewan unta, kita bisa mengambil pelajaran hidupnya. Bahwa hidup adalah memberi manfaat pada orang lain, sekecil apapun manfaat itu. Dengan rasa ikhlas, seseorang yang memberi takkan pernah merasa berat hati menolong orang lain. Jika kita melihat kasus-kasus korupsi, kriminal, pelecehan hak asasi manusia, dan menyakiti makhluk lain yang membudidaya, sangatlah miris sekali. Bagaimana mungkin, manusia yang diciptakan oleh Allah SWT dengan sempurna ini bisa dikalahkan oleh keberadaan makhluk unta dengan berbagai manfaatnya ?.Unta yang ikhlas tak memikirkan balasan apa yang akan diterimanya. Sementara kita sebagai manusia, yang ‘katanya’ makhluk sosial malah mengabaikan peran sebagai manusia sesama saudara. Memperkaya diri sendiri atau golongan dengan cara apapun sehingga merugikan orang lain sama halnya dengan menyakiti orang lain tersebut. Itu artinya pula, orang yang menyakiti orang lain adalah orang yang tidak bermanfaat bagi orang lain. Apalah arti ilmu dan materil yang selama ini dikejar habis-habisan jika seiring itu, saudara-saudara kita menangis kelaparan, mengerang-erang marah, menahan-nahan rasa sakit, atau hingga meninggal dunia. Semoga kita termasuk orang yang memberi manfaat bagi orang lain, amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar