SHALAT SUNNAH TARAWIH SEHARUSNYA TIDAK BERTEMAN DENGAN PETASAN
Bulan
Ramadhon memiliki banyak keunggulan yang berbeda dibanding bulan-bulan Islami lainnya.
Baik dari segi pahala, ibadah sunnah rutin, juga tradisi-tradisi lainnya. Shalat
sunnah tarawih salah satunya. Shalat tarawih hanya dilakukan dibulan ramadhon.
Tarawih yang dilakukakn secara berjamaah di musolla/langgar dan masjid ini
membuat bulan keberkahan semakin ramai. Shalat sunnah yang dijalankan selepas
isya ini menjadi kerinduan tersendiri bagi muslim/mah di Bulan Ramadhon. Salah
satu kebiasan Rasulullah SAW melakukan shalat malam tarawih ini untuk
menghidupkan bulan suci Ramadhan.
Sekalipun
angka rakaat shalat sunnah ini terbilang banyak, shalat sunnah tarawih ini
digandrungi oleh muslim/mah dari kalangan anak-anak hingga lanjut usia. Tak
jarang ketika iqamah isya datang,
kita akan menyaksikan muslim/mah yang bersiap-siap menuju musolla/masjid untuk
melaksanakan shalat fardhu Isya sekaligus shalat sunnah tarawih berjamaah.
Shalat
sunnah tarawih memiliki ganjaran yang baik dan berbeda disetiap malamnya. Sehingga
dibutuhkan niat yang tulus dan pelaksanaan shalat yang benar. Bulan suci ini
juga identik dengan suara petasan. Terkadang anak-anak atau muda-mudi sebelum dan
sesudah waktu shalat sunnah tarawih tiba, menunggu di sekitar daerah tempat
peribadatan. Disela waktu itu, mereka terkadang menganggu orang lain atau
mengagetkan pejalan kaki lain dengan menyalakan petasan. Hal ini tentu membuat
orang lain merasa kesal dan marah. Padahal shalat sunnah tarawih ini merupakan salah
satu ibadah yang dapat menghidupkan bulan suci dengan memperbanyak amal ibadah.
Sebagai orang dewasa, sepantasnya juga agar menasehati anak-anak yang menganggu
orang lain, baik di dalam atau di luar pelaksanaan salat sunnah tarawih. Dengan
begitu pula, anak-anak terlatih disiplin, sopan, dan malu menggangu orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar