Sabtu, 16 November 2013

SHALAT SUNNAH TARAWIH SEHARUSNYA TIDAK BERTEMAN DENGAN PETASAN

Bulan Ramadhon memiliki banyak keunggulan yang berbeda dibanding bulan-bulan Islami lainnya. Baik dari segi pahala, ibadah sunnah rutin, juga tradisi-tradisi lainnya. Shalat sunnah tarawih salah satunya. Shalat tarawih hanya dilakukan dibulan ramadhon. Tarawih yang dilakukakn secara berjamaah di musolla/langgar dan masjid ini membuat bulan keberkahan semakin ramai. Shalat sunnah yang dijalankan selepas isya ini menjadi kerinduan tersendiri bagi muslim/mah di Bulan Ramadhon. Salah satu kebiasan Rasulullah SAW melakukan shalat malam tarawih ini untuk menghidupkan bulan suci Ramadhan. 

 

Sekalipun angka rakaat shalat sunnah ini terbilang banyak, shalat sunnah tarawih ini digandrungi oleh muslim/mah dari kalangan anak-anak hingga lanjut usia. Tak jarang ketika iqamah isya datang, kita akan menyaksikan muslim/mah yang bersiap-siap menuju musolla/masjid untuk melaksanakan shalat fardhu Isya sekaligus shalat sunnah tarawih berjamaah.

Shalat sunnah tarawih memiliki ganjaran yang baik dan berbeda disetiap malamnya. Sehingga dibutuhkan niat yang tulus dan pelaksanaan shalat yang benar. Bulan suci ini juga identik dengan suara petasan. Terkadang anak-anak atau muda-mudi sebelum dan sesudah waktu shalat sunnah tarawih tiba, menunggu di sekitar daerah tempat peribadatan. Disela waktu itu, mereka terkadang menganggu orang lain atau mengagetkan pejalan kaki lain dengan menyalakan petasan. Hal ini tentu membuat orang lain merasa kesal dan marah. Padahal shalat sunnah tarawih ini merupakan salah satu ibadah yang dapat menghidupkan bulan suci dengan memperbanyak amal ibadah. Sebagai orang dewasa, sepantasnya juga agar menasehati anak-anak yang menganggu orang lain, baik di dalam atau di luar pelaksanaan salat sunnah tarawih. Dengan begitu pula, anak-anak terlatih disiplin, sopan, dan malu menggangu orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar