Sabtu, 16 November 2013

Mahasiswa pengatur lalu lintas jalan, bukti agent of change.



Polisi lalu lintas belum mencapai titik jalan-jalan kecil pertigaan atau perempatan. Jalan-jalan kecil yang berada disekitar kampung-kampung ini juga banyak dilalui oleh kendaraan dan pejalan kaki. Akibatnya lalu lintas seringkali macet. Beruntung, terkadang ada kehadiran warga yang secara sukarela mengatur jalannya lalu lintas dari lajur kanan atau kiri yang sangat membantu masyarakat yang melewati jalan ini.
Warga yang secara sukarela ini dengan tulus dan sigap mengerakkan tanggannya untuk memberii aba-aba pada pengendara kendaraan. Mereka dengan niat tulus tidak mengaharapkan berapa besar rupiah yang ia dapatkan.  Dari mereka, saya dapat mengambil pelajaran hidup yang berharga. Mereka hidup dengan niat tulus yang keringatnya tidak seberapa terbayar.

Mahasiswa merupakan agent of sosial control , dimana mahasiswa membuktikan identitas dirinya untuk membantu sesama masyarakat. Seringkali, mahasiswa yang menjadi tombak disebuah demonstrasi untuk menyampaikan anspirasi rakyat. Atas nama rakyat, mahasiswa merelakan dirinya berpanas-panas dan berteriak-teriak menuntut kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat. demonstrasi yang telah diatur oleh hukum di Indonesia merupakan hal yang wajar. Karena demonstrasi menjadi control social dalam sistem pemerintah Demokrasi. Mahasiswa yang turun ke lapangan demi membela rakyat ini merupakan bukti bahwa mahasiswa peduli akan kehidupan rakyat.
Mahasiswa tidak saja membuktikan agent of controlnya sebagai demonstran yang tulus. Seringkali mahasiswa membentuk kelompok atau organisasi untuk membantu meringankan kehidupan masyarakat. Misalnya mendirikan sekoah gratis untuk anak jalanan dan anak putus sekolah. Namun disayangkan tidak semua mahasiswa yang memperlihatkan identitasnya sebagai agent of control. Mereka lebih sering mementingkan dirinya sendiri yang terkadang membuang-buang waktunya.
Banyak cara untuk mendapatkan pahala dan mencegah pembuangan waktu bagi mahasiswa. Apa salahnya kalau mencoba menjadi pengatur lalu lintas sukarela ?. Mungkin ada beberapa orang yang akan bilang bahwa pekerjaan ini ‘pekerjaan kecil’ namun lihatlah manfaat yang diberikan. Keberadaan dan kemampuan mereka mampu mencegah  kemacetan dan mengurangi angka kecelakaan. Bukankah itu mulia ?
Jika mahasiswa mau belajar menjadi pengatur lalulintas sukarela ini maka secara langsung mahasiswa juga belajar untuk bekerja. Di dunia kerja sangatlah berbeda dengan dunia kuliah. Mereka akan belajar tanggungjawab dan kerja keras untuk dirinya sendiri dan oranglain. Selain memberi pengalaman bekerja , kegiatan ini akan menambah pengetahuan tentang lalu lintas dan menumbuhkan rasa persaudaraan yang tulus. Mahasiswa bisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar