Mahasiswa
seringkali mencari beasiswa untuk melancarkan perkuliahannya.Institus biasanya
mendapatkan beberapa program beasiswa, ada beasiswa gakin (beasiswa untuk orang
yang kurang mampu secara materi), beasiswa prestasi (berdasarkan nilai IPK),
dan beasiswa-beasiswa program pemerintah dari luar kampus, misalnya Bank
Indonesia. Persyaratan dalam penerimaan beasiswa ini seringkali dimintai Surat
Keterangan Tidak Mampu (SKTM), surat ini didapat berdasar survey dari RT, RW,
Kelurahan desa mahasiswa tersebut.Beasiswa tanpa persyaratan SKTM biasanya
diberikan oleh pihak perusahaan swasta.
Beberapa
mahasiswa secara materil, jika dilepas status ‘mahasiswa’, ia hanyalah seorang
pengangguran. Karena mereka belum dapat menghasilkan rupiah dari
keringatnya.Mereka masih bergantung pada ‘kiriman’ dari orang tua.Sehingga tak
jarang, mahasiswa berusaha untuk mendapatkan beasiswa prestasi, dengan menjadi
mahasiswa akademik ataupun aktivis.Sekalipun mungkin, secara materil,
orangtuanya mampu menghidupi mahasiswa tersebut. Namun, manusia pada dasarnya
tidak pernah merasa puas akan kebutuhan. Mungkin saja, mahasiswa ituingin menabung untuk membeli kamera atau sepeda
motor. Pastinya mahasiswa itu lebih bahagia jika uang yang didapatkan dari
hasil keringatnya, yaitu dari ‘nilai akademik atau aktivisnya’.
Beasiswa
yang ditawarkan oleh Institusinya seringkali meminta surat SKTM. Sehingga
mahasiswa yang ingin memperoleh beasiswa berdasarkan murni dari kecerdasaannya
merasa kecewa, apalagi jika secara materil, orangtuanya mampu menghidupinya
bahkan lebih dari biaya kuliah.Tidaklah etis ketika sebuah keluarga yang mapan
meminta SKTM ke Kelurahan.Namun dilain sisi, mahasiswa yang membutuhkan uang
untuk kebutuhan pribadinya ingin sekali mendapatkan beasiswa tersebut. Hingga
akhirnya, ia berusaha meminta SKTM itu pada perangkat Desanya.
Melihat
persyaratan beasiswa disertai dengan SKTM perlulah kita renungkan kembali,
apakah benar pemilik SKTM itu adalah orang yang kurang mampu ?Secara individu,
mahasiswa memanglah kurang mampu, karena mahasiswa bergantung pada orangtuanya
(kecuali mahasiswa mandiri, yang menghidupi dirinya sendiri). Jika ternyata
pemilik SKTM tidak hanya dari kalangan kurang mampu, lalu bagaimana nasib
mereka yang kurang mampu ?. Yang lebih ditekankan lagi denganadanya persyaratan
SKTM ini, misalkan ada mahasiswa mampu (materi keluarganya) namun memang
benar-benar memiliki IPK tinggi meminta SKTM pada perangkat Desanya maka secara
tidak langsung, ia melakukan tindakan perendahakan diri dan keluarganya. SKTM
memberikan gambaran pada mahasiswa itu seolah-olah ‘kurang mampu’.Sehingga secara tidak langsung pula, mahasiswa
tersebut diajarkan dan dididik untuk bersikap ‘meminta’ dan merasa ‘kurang’.
Hal ini tentu berpengaruh pada kehidupan ke depannya dan pada orang lain yang akan
meneruskan langkahnya. Perlulah kiranya, pemerintah lebih merenungkan dampak
yang dibuat dari persyaratan ini dan melakukan tindakan tegas terhadap
pemisahan beasiswa Gakin dan beasiswa Prestasi.Semoga.
apa motifmu menulis ini?
BalasHapusaku juga sering memikirkan hal yang sama :) banyak kecurangan.
btw, aku mengajukan beasiswa gakin karena memang butuh untuk membayar biaya semester. you know my condition, right? so i'm not the part of student who did .... ya ya ya.
tapi melihat kondisi kampus kita, daripada duitnya disalah gunakan oleh pihak atas, lebih baik untuk mahasiswanya ya kan, tanpa melihat ia kaya atau tidak.
hm, kebijakan kampus yang harus diperbaiki segera, agar mahasiswa tidak sembarangan :)
jujur aku pengen dapet beasiswa tapi paleng g suka klo harus melampirkan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) klo SKBM (Surat Keterangan Belum Mampu) masih mending... karena seolah kata2 itu jadi doa bagiku... kuliah sambil kerja penghasilan pas-pasan mau itu g bisa mau ini g bisa haha... sudah g mungkin menggantungkan ke orang tua yg sudah pensiunan... keep fight...
BalasHapusSaya juga kepingin dapet beasiswa, tapi tanpa surat keterangan tidak mampu, selama ini saya tidak bisa daftar beasiswa ya karna saya tau orng tua saya mampu membiayai saya. Tapi saya sebagai anak pastinya inginlah meringankan beban Orang tua saya. Karena saya juga punya adk yang tahun depan bakalan kuliah juga. Tapi mau bagaimana. Kalo memang beasiswa harus pakai sktm.
BalasHapusklo sktm diubah ke skbm digimananin ?
BalasHapusSya juga mempunyai kedua orang tua yang mampu membiayai saya,tapi untuk meringankan beban kedua ortu saya maka saya mau ikut beasiswa dan beasiswa harus pakai sktm.